JAKARTA | Media Demokrat– Puluhan mahasiswa yang tergabung (ISMAHI) Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia menggelar Aksi Demonstrasi jilid ll pada Selasa (04/02/2025) di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Jl. Rasuna Said Kuningan Jakarta Selatan terkait dugaan keterlibatannya mantan Gubernur Riau Arsyadjuliandi atas proyek Fly Over Jalan Soekarno-Hatta atau Simpang Mol SKA Pekanbaru Riau pada tahun 2018 yang lalu, dengan menelan kerugian Negara Rp.60,8 M.
Yang sebelumnya
Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia (ISMAHI) menggelar Aksi mendesak (KPK) mengusut proyek jembatan flyover SKA Pekanbaru pada Kamis 30/01/2025 kemarin.
Seperti yang diketahui proyek Flyover SKA itu ditargetkan selesai pada 285 hari, dimulai tanggal 12 Maret 2018 namun ada penambahan waktu 60 hari kalender. Proyek itu selesai pada 19 Februari 2019 untuk nilai kontraknya sebesar Rp. 159.255.854.000 dari sumber dana APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran 2018.
Perlu di ketahui sebelumnya, Sehari setelah melakukan penggeledahan Kantor Dinas PUPR Riau, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan 5 orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan layang (flyover) di Simpang Jalan Tuanku Tambusai-Jalan Soekarno Hatta atau Simpang SKA Pekanbaru. Kelima tersangka berinisial YN, GR, TC, ES, dan NR. YN merupakan Penyelenggara Negara, sedangkan GR, TC, ES, dan NR swasta,” ujar Juru Bicara KPK.
Jembatan layang itu memiliki panjang 700 meter dengan bentang utama 82,5 meter, oprit 308,75 meter, lebar jembatan layang 18 meter. Sedangkan jenis konstruksi U Girder dan bentang utama mortar busa (Oprit).
Dalam keterangannya mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia (ISMAHI) tersebut mengatakan bahwa Komisi Pemberantaran Korupsi (KPK) jangan berhenti untuk membongkar adanya dugaan korupsi khususnya Provinsi Riau.
“Kami mendukung langkah KPK RI untuk membongkar siapa saja yang terlibat dugaan korupsi proyek Flyover SKA Pekanbaru”, kata Ali koordinator aksiKPK harus berani ungkap seluruh orang orang yang terlibat dalam mega proyek ini. Kami akan terus mendesak KPK dengan melakukan aksi hingga tuntutan kami tersebut dipenuhi,”utupnya. (Ril/).